Chevron
Indonesia Company ( CICo ) pada tahun 1968 menandatangani kontrak kerjasama
produksinya yang pertama untuk blok lepas pantai di barat utara Sumatera. Namun
justru KKS ( kontrak kerjasama ) kedua ditandatangani pada tahun yang sama, hal
ini menyebabkan didirikannya perusahaan yang waktu itu dinamakan UICo. KKS ini
terletak di Kalimantan
Timur mencakup daerah konsesi di darat dan lepas pantai. Tahun 1970, CICo
menemukan lapangan minyak dan gas lepas pantai terbesar di Indonesia, Attaka Di
Selat Makassar.
Kegiatan
eksplorasi dilanjutkan dan dalam kurun waktu dari tahun 1973-1995 CICo
menemukan lapangan minyak dan gas yaitu : Sepinggan, Yakin, Melahi,
Kerindingan, Santan, dan Lawe-lawe yang terletak di lepas pantai Kalimantan
Timur. Pada tahun 1996, CICo menggeser fokus kegiatan eksplorasinya ke Laut
dalam di Selat Makassar, yang ditandai dengan penemuan penting
lapangan-lapangan West Seno dan Merah Besar setahun kemudian.
Pemegang saham
CICo adalah Chevron Coorporation, merupakan salah satu perusahaan energi
terbesar di dunia. Anak-anak perusahaan Chevron beroperasi disekitar 180 Negara
di seluruh dunia dan memperkerjakan ± 53.000 karyawan. Di Indonesia, Chevron
beroperasi dibawah Indo Asia Bussiness Unit ( IBU ) yang mencakup kegiatan
operasi di Indonesia dan Fillipina ( Geothermal ), yang mana CICo merupakan salah satu badan usahanya. Selain
CICo, IBU juga mengelola PT. Chevron Pasific Indonesia perusahaan KKS yang
beroperasi di Provinsi Riau dan Sumatera Utara dan badan usaha Geothermal &
Power, di Indonesia Chevron Geothermal Indonesia, ltd. Dan Chevron Geothermal
Salak, ltd. Dan di Fillipina, Chevron Geothermal Philippines Holding Inc.
(CGPHI).
Chevron Indonesia
Company telah beroperasi di Indonesia selama 39 tahun. Chevron Indonesia
Company bekerja sebagai mitra dari pemerintah Republik Indonesia melalui KKS
dengan BP MIGAS.
Saat ini Chevron
Indonesia telah mengoperasikan 12 lapangan di KKS Kalimantan Timur dan satu
lapangan di KKS Makassar Strait. Mencakup daerah seluas 6.6 juta are atau
27,000 km2. Chevron juga memiliki kontrak untuk menyediakan pasokan
gas ke Bontang instalasi pengolahan gas alam ( LNG ) terbesar dunia.
Sampai bulan
Juni 2006 kegiatan operasi Chevron Indonesia didukung oleh 1,734 karyawan, yang
mana 1,221 ditugaskan di Kalimantan Timur dan 513 di Jakarta. Chevron Indonesia
Company dibelah oleh Delta Mahakam sebagai batas imajiner, menjadi 2 daerah
utama : Utara & Selatan dan West Seno,
trayek laut dalam Selat Makassar. Didaerah operasi Utara, Chevron Indonesia
Company mengoperasikan lapangan-lapangan Attaka, Melahi, Kerindingan, Serang
dan West Seno,
serta terminal Santan.
Sedangkan
didaerah operasi Selatan mengelola
lapangan-lapangan Sepinggan dan Yakin, Terminal Lawe-lawe dan Base Camp, Pusat
Logistik Penajam (PSB) dan kantor Pasiridge Balikpapan.
Chevron
Indonesia Company memiliki 3 lapangan utama yaitu lapangan Attaka, Sepinggan,
Yakin, dan West Seno.
Terletak disebelah Selatan Delta Mahakam, lapangan Sepinggan dan Yakin telah
memproduksi minyak dan gas selama 30 tahun. Sepinggan mulai beroperasi pada
bulan April 1975, dan mencapai puncak produksinya pada tahun 1981. Dengan
produksi sebanyak 26,000 BOPD. Yakin mulai berproduksi setahun kemudian dan
mencapai produksi sebanyak 13,000 BOPD pada 1986.
Terminal
Lawe-lawe merupakan tempat pengumpulan minyak dari lapangan Sepinggan dan Yakin
yang kemudian diekspor dengan menggunakan tanker atau dialirkan melalui pipa ke
penyulingan Pertamina Balikpapan.
No comments:
Post a Comment
follow this blog and put your comment, suggest, and question in this box