Tuesday, January 17, 2012

Chevron Indonesia Company


Chevron Indonesia Company ( CICo ) pada tahun 1968 menandatangani kontrak kerjasama produksinya yang pertama untuk blok lepas pantai di barat utara Sumatera. Namun justru KKS ( kontrak kerjasama ) kedua ditandatangani pada tahun yang sama, hal ini menyebabkan didirikannya perusahaan yang waktu itu dinamakan UICo. KKS ini terletak di Kalimantan Timur mencakup daerah konsesi di darat dan lepas pantai. Tahun 1970, CICo menemukan lapangan minyak dan gas lepas pantai terbesar di Indonesia, Attaka Di Selat Makassar.

Kegiatan eksplorasi dilanjutkan dan dalam kurun waktu dari tahun 1973-1995 CICo menemukan lapangan minyak dan gas yaitu : Sepinggan, Yakin, Melahi, Kerindingan, Santan, dan Lawe-lawe yang terletak di lepas pantai Kalimantan Timur. Pada tahun 1996, CICo menggeser fokus kegiatan eksplorasinya ke Laut dalam di Selat Makassar, yang ditandai dengan penemuan penting lapangan-lapangan West Seno dan Merah Besar setahun kemudian.

Pemegang saham CICo adalah Chevron Coorporation, merupakan salah satu perusahaan energi terbesar di dunia. Anak-anak perusahaan Chevron beroperasi disekitar 180 Negara di seluruh dunia dan memperkerjakan ± 53.000 karyawan. Di Indonesia, Chevron beroperasi dibawah Indo Asia Bussiness Unit ( IBU ) yang mencakup kegiatan operasi di Indonesia dan Fillipina ( Geothermal ), yang mana CICo merupakan salah satu badan usahanya. Selain CICo, IBU juga mengelola PT. Chevron Pasific Indonesia perusahaan KKS yang beroperasi di Provinsi Riau dan Sumatera Utara dan badan usaha Geothermal & Power, di Indonesia Chevron Geothermal Indonesia, ltd. Dan Chevron Geothermal Salak, ltd. Dan di Fillipina, Chevron Geothermal Philippines Holding Inc. (CGPHI).

Chevron Indonesia Company telah beroperasi di Indonesia selama 39 tahun. Chevron Indonesia Company bekerja sebagai mitra dari pemerintah Republik Indonesia melalui KKS dengan BP MIGAS.

Saat ini Chevron Indonesia telah mengoperasikan 12 lapangan di KKS Kalimantan Timur dan satu lapangan di KKS Makassar Strait. Mencakup daerah seluas 6.6 juta are atau 27,000 km2. Chevron juga memiliki kontrak untuk menyediakan pasokan gas ke Bontang instalasi pengolahan gas alam ( LNG ) terbesar dunia.

Sampai bulan Juni 2006 kegiatan operasi Chevron Indonesia didukung oleh 1,734 karyawan, yang mana 1,221 ditugaskan di Kalimantan Timur dan 513 di Jakarta. Chevron Indonesia Company dibelah oleh Delta Mahakam sebagai batas imajiner, menjadi 2 daerah utama : Utara & Selatan dan West Seno, trayek laut dalam Selat Makassar. Didaerah operasi Utara, Chevron Indonesia Company mengoperasikan lapangan-lapangan Attaka, Melahi, Kerindingan, Serang dan West Seno, serta terminal Santan.

Sedangkan didaerah operasi Selatan mengelola lapangan-lapangan Sepinggan dan Yakin, Terminal Lawe-lawe dan Base Camp, Pusat Logistik Penajam (PSB) dan kantor Pasiridge Balikpapan.

Chevron Indonesia Company memiliki 3 lapangan utama yaitu lapangan Attaka, Sepinggan, Yakin, dan West Seno. Terletak disebelah Selatan Delta Mahakam, lapangan Sepinggan dan Yakin telah memproduksi minyak dan gas selama 30 tahun. Sepinggan mulai beroperasi pada bulan April 1975, dan mencapai puncak produksinya pada tahun 1981. Dengan produksi sebanyak 26,000 BOPD. Yakin mulai berproduksi setahun kemudian dan mencapai produksi sebanyak 13,000 BOPD pada 1986.

Terminal Lawe-lawe merupakan tempat pengumpulan minyak dari lapangan Sepinggan dan Yakin yang kemudian diekspor dengan menggunakan tanker atau dialirkan melalui pipa ke penyulingan Pertamina Balikpapan.

No comments:

Post a Comment

follow this blog and put your comment, suggest, and question in this box

Like This yo. . .!!!

My Great Web page